Dalam fisika, momentum atau pusa adalah besaran yang berhubungan dengan kecepatan dan massa suatu benda.
Momentum dalam mekanika klasik
Dalam mekanika klasik, momentum (dilambangkan dengan
P) ditakrifkan sebagai hasil perkalian dari jisim dan kecepatan, sehingga menghasilkan vektor.
Momentum suatu benda (
P) yang bermassa
m dan bergerak dengan kecepatan
v diartikan sebagai ::
Massa merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan merupakan besaran
vektor. Perkalian antara besaran skalar dengan besaran vektor akan
menghasilkan besaran vektor. Jadi, momentum merupakan besaran vektor.
Momentum sebuah partikel dapat dipandang sebagai ukuran kesulitan untuk
mendiamkan benda. Sebagai contoh, sebuah truk berat mempunyai momentum
yang lebih besar dibandingkan mobil yang ringan yang bergerak dengan
kelajuan yang sama. Gaya yang lebih besar dibutuhkan untuk menghentikan
truk tersebut dibandingkan dengan mobil yang ringan dalam waktu
tertentu. (Besaran m
v kadang-kadang dinyatakan sebagai momentum linier partikel untuk membedakannya dari momentum angular).
Hukum Kekekalan Momentum
Sama seperti energi, dalam kondisi tertentu, momentum suatu sistem
akan kekal atau tidak berubah. Untuk memberikan pemahaman mengenai hal
tersebut, maka akan digunakan konsep Pusat Massa. Misal jika ada sebuah
sistem yang terdiri dari beberapa benda dengan massa
bergerak dengan kecepatan masing-masing adalah
, maka kecepatan pusat massa sistem tersebut adalah :
Dan jika sistem tersebut bergerak dengan dipercepat dengan percepatan masing-masing adalah
, maka percepatan pusat massa sistem tersebut adalah :
Sekarang jika benda-benda tersebut masing-masing diberi gaya
, maka benda-benda tersebut masing-masing memiliki percepatan :
Sehingga percepatan pusat massa sistem dapat dinyatakan sebagai :
Notasi
merupakan notasi yang menyatakan resultan gaya yang bekerja pada sistem
tersebut. Jika resultan gaya yang bekerja pada sistem bernilai nol (
), maka sistem tersebut tidak dipercepat (
). Jika sistem tidak dipercepat, artinya sistem tersebut kecepatan pusat massa sistem tersebut konstan (
). Jadi dapat disimpulkan bahwa :
Notasi di atas merupakan notasi dari hukum kekekalan momentum. Jadi
total momentum suatu sistem akan selalu kekal hanya jika resultan gaya
yang bekerja pada sistem tersebut bernilai nol.